Edisi 30 September 1998
-- - BERITA UTAMA
INDEKS :
BERITA UTAMA
TAJUK RENCANA
ATANG RUSWITA
BANDUNG RAYA
JAWA BARAT
NUSANTARA
EKONOMI
OLAHRAGA
ARTIKEL
SURAT PEMBACA

IKLAN MINI BARIS

KONTAK :
REDAKSI
PERUSAHAAN

GRUP PIKIRAN RAKYAT

Kekejaman Aparat Diktator Mahathir Diprotes Rakyat Malaysia
Anwar Ibrahim Tampil Meski Cedera Disiksa 

KUALA LUMPUR, (PR).-
Deputi Perdana Menteri tergeser Anwar Ibrahim, Selasa (29/9), mengaku ia dipukuli polisi sampai pingsan dan meminta pengadilan untuk melindunginya. Pengakuan itu disampaikan Anwar di depan majelis hakim pengadilan yang memeriksanya.

Dengan mata agak bengkak dan tangan kanannya membiru, Anwar menyatakan permintaan untuk diperiksa dokter ditolak sampai hari kelima ia ditahan. Ia juga memohon hakim untuk melindunginya.

Mantan Menteri Keuangan yang berusia 51 tahun itu dibawa ke pengadilan negeri di Kuala Lumpur dengan empat dakwaan tentang penyimpangan seks dan tiga dakwaan kasus korupsi. Namun, semua dakwaan itu ia bantah.

Keberadaan di pengadilan merupakan penampilan pertamanya di depan publik sejak ia ditangkap polisi yang menggerebek rumahnya 20 September lalu. Penangkapan itu merupakan upaya pemerintah diktator Mahathir di dalam mengakhiri kampanye, yang disebut Anwar sebagai gerakan reformasi politik di dalam menuntut pengunduran diri PM diktator Mahathir Mohamad, demi tegaknya keadilan. (Lihat juga: Dr.Wan Azizah Minta Pertanggungjawaban Mahathir di halaman 12).

Anwar menyatakan polisi terus memukuli dirinya secara kejam, sehingga menyebabkan ia luka parah. "Mata saya ditutup dan tangan saya diborgol. Saya kemudian dikunci di dalam suatu ruangan. Mereka kemudian membuka kain penutup dan borgol namun mereka memasang lagi beberapa menit kemudian," kata Anwar kepada hakim pengadilan.

"Saya ditinju sangat keras pada bagian rahang dan mata kiri. Kepala bagian kiri saya juga dipukul dan, mereka juga memukuli sisi samping leher saya dengan keras," tuturnya.

"Saya kemudian ditempeleng dengan keras, sehingga darah keluar dari hidung dan bibirku sobek. Karena perlakuan ini, saya tidak melihat dan berjalan dengan normal," ungkapnya.

Anwar menyatakan ia meminta kepada polisi beberapa kali selama lima hari dalam tahanan untuk diperiksa dokter tetapi mereka tidak memenuhi permintaannya.

Pada hari ketiga, Anwar dipindahkan ke ruangan penjara yang terpencil dan akhirnya seorang dokter dari etnik India memeriksanya sebentar dan memberinya obat.

Semula, lanjutnya, polisi menolak mendengarkan keluhannya dan hanya meminta pengakuan darinya selama dua hari terus menerus.

"Saya memohon anda melindungi saya karena di dalam tahanan polisi saya mungkin akan dipukuli lagi. Saya tidak dapat melihat diri saya sendiri dengan normal," ujarnya.

Sebelumnya Anwar mengatakan kepada wartawan, "Akibat pukulan itu leher saya menjadi sangat sakit. Saya pikir mereka berusaha mengirim pesan, agar saya menuruti keinginan mereka dan bekerja sama. Aksi pemukulan untuk sementara berhenti".

Anwar, yang tampak menajdi kurus, menyatakan ia ditahan di ruangan gelap dan dipindahkan dari satu ruangan ke ruangan rahasia lain. Tetapi ia merasa lebih yakin dan akan berjuang terus.

Hakim Hasnah Mohamad Hashim menolak pembebasan Anwar dengan jaminan, karena ia ditahan dibawah undang-undang Keselamatan Dalam Negeri, ISA (Internal Security Act) yang mewenangkan pihak terkait menahan seseorang tanpa batas waktu.

Tetapi hakim mengizinkan seorang dokter mata dan seorang dokter lainnya untuk memeriksanya kemudian di markas polisi federal di Bukit Aman. 

Jaksa semula menolak permintaan sembilan pengacara Anwar yang dipimpin Raja Azis Addruse yang menuntut, agar kasus pemukulan polisi itu diselidiki.

Seorang sumber di kepolisian menyatakan, mata Anwar yang bengkak itu akibat pukulan para pejabat pemerintah. "Saya pikir hal itu merupakan pekerjaan dari beberapa orang yang benci kepada Anwar," tuturnya.

Sementara itu polisi anti-huruhara sibuk membubarkan para pengunjuk rasa yang menggelar aksi protes di dekat gedung pengadilan. Para demonstran itu meneriakan "Reformasi". Mereka juga membawa spanduk bertuliskan "Bebaskan Anwar.

Sedikitnya 16 orang rekan "reformasi" Anwar ditahan di bawah undang-undang ISA, dan sedikitnya 300 orang ditahan dalam serangkaian aksi protes.

Pejabat di Kejaksaan Agung Malaysia menyatakan, semua dakwaan yang diajukan terhadap Anwar didasarkan pada penyelidikan polisi atas sejumlah tuduhan yang tertulis di dalam sebuah buku yang berjudul "50 Alasan Mengapa Anwar Tidak Dapat Menjadi Perdana Menteri".

Buku tersebut didistribusikan secara gencar pada konvensi tahunan partai berkuasa UMNO, ketika Anwar dan rekan-rekannya menyerukan agar gerakan reformasi politik di Malaysia segera dibangkitkan.

PM Mahathir membantah anggapan yang menyebutkan, ia memecat Anwar karena ia merupakan saingan politiknya. ia mengungkapkan penyimpangan seks Anwar sudah tidak dapat ditoleris lagi.

"Anwar berharap saya mundur, sehingga ia dapat berjalan mulus tanpa ganjalan," kata Mahathir di parlemen, Selasa (29/9).

Jaminan bagi Anwar ditolak Pengadilan menolak permohonan jaminan yang diajukan Anwar Ibrahim pada akhir proses pengadilan yang memakan waktu empat jam, Selasa (29/9) kemarin, namun memperbolehkan dokter mata memeriksa kondisi matanya. Sebelumnya, Anwar Ibrahim yang dipecat sebagai anggota kabinet oleh Perdana Menteri Mahathir Mohamad di dalam proses pengadilan, menyatakan dirinya tidak bersalah atas tuduhan melakukan korupsi dan perilaku seksual menyimpang, yang oleh pemerintah Malaysia dikatagorikan sebagai kejahatan tingkat pertama.

Anwar menyatakan pembelaannya, setelah didakwa di pengadilan Kuala Lumpur atas lima tuduhan korupsi dan empat perilaku seksual

menyimpang, demikian laporan kantor berita Malaysia,Bernama

Kejaksaan Agung Malaysia sebelumnya menyatakan Anwar akan berhadapan dengan lima tuduhan perilaku seksual menyimpang, Rabu di pengadilan Petaling Jaya luar kota ibukota Kuala Lumpur. Lembaga itu juga menyatakan, polisi masih melanjutkan sejumlah penyelidikan terhadap tuduhan kejahatan yang dialamatkan kepada Anwar, dan hal itu tidak dapat menyingkirkan sejumlah tuduhan baru yang ditujukan kepada mantan orang kedua Malaysia itu.

Mantan wakil perdana menteri dan menteri keuangan itu diangkut salah satu dari lima mobil yang berkonvoi ke gedung pengadilan dalam penampilan pertamanya dihadapan umum sejak ditangkap hari Minggu, 20 September lalu. Saat tiba di gedung pengadilan Selasa (29/9) kemarin pukul 7.55 pagi waktu setempat (23 55 GMT), Anwar yang diangkut mobil biru diapit dua polisi dan saat itu Anwar mengenakan tunik (kemeja model teluk belanga) berwarna putih.

Sekitar 100 polisi anti huru-hara lengkap dengan helm, pentungan dan tameng memagari gedung pengadilan di sebelah lapangan Merdeka, lokasi yang digunakan dalam menyuarakan secara vokal demonstrasi anti-pemerintah sejak hari penangkapan Anwar.

Menjelang siang, ratusan warga telah berkumpul di dekat gedung pengadilan. Polisi segera mengusir mereka. Pada Senin petang, polisi bersenjatakan tameng dan pentungan membubarkan protes ribuan demonstran yang menyerukan, agar Mahathir mundur. Demonstrasi itu merupakan yang kelima kalinya dalam sembilan hari di ibukota Kuala Lumpur.

Dilaporkan oleh Bernama, 75 demonstran ditahan selama demonstrasi hari Senin (28/9) lalu, karena hadir dalam pertemuan ilegal. Sejumlah saksi mata menyatakan, polisi memukul sejumlah demonstran setelah menahan mereka. "Banyak hal yang terjadi diluar perkiraan semua orang," kata seorang diplomat. "Pemikiran semula yang menyatakan, demo akan berhenti ternyata salah," sambungnya.

Istri Anwar, Wan Azizah Wan Ismail dan sedikitnya dua dari enam anak pasangan Anwar-Azizah muncul di gedung pengadilan, Selasa (29/9), segera setelah Anwar tiba. Sejumlah pengacara Anwar berdiri dengan puluhan wartawan di luar ruang pengadilan kriminal nomor empat, namun tidak diperbolehkan masuk.

Tanpa tuduhan kriminal

Anwar ditangkap di bawah Peraturan Keamanan Dalam Negeri (ISA) yang memungkinkan penangkapan dilakukan tanpa proses peradilan, namun belum didakwa dengan dakwaan kriminal apapun.

Puluhan pendukung Anwar termasuk pemimpin sayap pemuda Partai Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO), juga ditangkap di bawah ISA. Mahathir mengisyaratkan, Anwar tak dapat dibebaskan dengan

pembayaran uang jaminan, dan menyatakan mantan anak didiknya itu telah menghasut rakyat untuk berontak. "Jika dibebaskan, dia akan terus menghasut," kata Mahathir dalam sidang khusus parlemen yang membahas anggaran rutin. "Dia akan melakukan apapun untuk menyembunyikan seluruh kesalahannya". Anwar berada di bawah penyelidikan masalah perilaku seksual

menyimpang, menghasut dan sejumlah kejahatan lainnya, yang dibantah Anwar, dengan mengatakan dia adalah korban persekongkolan tingkat

tinggi yang ingin mengakhiri karier politiknya dan mencegahnya mengungkapkan korupsi yang terjadi di pemerintahan.

Awal bulan ini, dua pria masing-masing dijatuhi hukuman penjara enam bulan, setelah menyatakan mereka melakukan hubungan seksual menyimpang dengan Anwar. Menanggapi hal itu, selanjutnya Anwar mengatakan, kedua lelaki itu dipaksa membuat pernyataan palsu.

"Polisi telah menginformasikan kepada Kejagung Malaysia, mereka belum selesai melakukan penyelidikan terhadap kasus Anwar,"

menurut pernyataan Kejaksaan Agung Malaysia. "Kejaksaan Agung akan membuat keputusan akhir, setelah polisi menyelesaikan penyelidikannya," tukas pernyataan itu. Hingga dihadirkan di gedung pengadilan Selasa, mantan deputi perdana menteri dan menteri keuangan dan wakil presidium partai terbesar UMNO itu tidak pernah memiliki jkesempatan bisa muncul di hadapan umum. Hal itu mengakibatkan istrinya mengkhawatirkan keselamatan Anwar. Sebelum ditangkap, Anwar menyatakan polisi sedikitnya tengah menyiapkan 21 tuduhan kepada dirinya

Anwar disiksa 

Ketika digiring untuk istirahat menjelang tengah hari, kepada wartawan Anwar mengatakan, dirinya dipukuli pada malam hari penangkapannya hingga "pingsan sampai menjelang pagi". "Akibat pukulan itu, saya masih merasakan sakit di bagian leher. Saya pikir mereka mencoba menyatakan secara jelas kepada saya agar

saya mau bekerjasama," katanya. "Pemukulan itu berhenti saat ini", tegasnya.

Anwar, yang terlihat agak kurus menyatakan, dia dikurung di kamar yang gelap dan "dipindahkan dari dan ke ruang rahasia", namun dia menegaskan, dirinya semakin yakin untuk melakukan perubahan dan terus berjuang. "Saya masih memiliki semangat tinggi," katanya.

Pengacaranya meminta pengadilan untuk membiarkan dokter independen yang ditunjuk keluarganya untuk memeriksa kondisi Anwar dan Anwar mengatakan telah mengajukan komplain atas pukulan tersebut

kepada pihak kepolisian. Tim pembela Anwar yang dipimpin Raja Aziz Addruse juga meminta, agar mantan menteri keuangan itu diperbolehkan memberikan kesaksian mengenai pukulan yang diterimanya, namun jaksa penuntut berkeberatan dengan mengatakan, polisi tengah menyelidikinya. 

Diperbolehkannya Anwar memberikan kesaksian akan "menghindari sejumlah tuduhan berikutnya dan menimbulkan spekulasi saat ini," kata Raja Aziz. "Anwar tidak hanya menderita cedera ringan. Lihat pada mata kirinya, memar menghitam di sekeliling matanya. Cedera yang dideritanya sejak 10 hari dan hingga kini masih jelas terlihat," kata pengacara lainnya, Christopher Fernando kepada pengadilan.

"Anwar mengatakan kepada kami, dia dipukuli hingga pingsan. Apa yang kami lihat saat ini hanyalah cedera ringan. Bagaimana dengan lainnya yang tak dapat kami lihat? Spekulasi atas hal itu

kini terbuka," katanya menambahkan. Jika didakwa atas korupsi, Anwar akan berhadapan dengan hukuman maksimal 20 tahun penjara atau denda sebesar 5.263 dolar AS atau keduanya. Jika dakwaan perilaku seksual menyimpang terbukti, maka dia dapat dikenakan hukuman penjara selama 20 tahun atau dihukum berdasarkan kitab undang-undang hukum pidana, kata sejumlah pejabat.

Perdana Menteri Mahathir Mohamad memecat Anwar pada 2 September lalu, karena tindakan moral yang tak pantas untuk posisinya. Namun perselisihan itu mengakibatkan munculnya seruan untuk

melakukan perubahan dalam masa kekuasaan Mahathir, yang telah berlangsung selama 17 tahun. (AFP/Bernama/Ant/AP/ds)*** 


HAK CIPTA © PT PIKIRAN RAKYAT BANDUNG, 1997
WEB DIRANCANG DWI SETYADI - BPPTI EDITORIAL
 
Hosted by www.Geocities.ws

1