Edisi 10 September 1998
-- - BERITA UTAMA
INDEKS :
BERITA UTAMA
TAJUK RENCANA
ATANG RUSWITA
BANDUNG RAYA
JAWA BARAT
NUSANTARA
EKONOMI
OLAHRAGA
ARTIKEL
SURAT PEMBACA

IKLAN MINI BARIS

KONTAK :
REDAKSI
PERUSAHAAN

GRUP PIKIRAN RAKYAT

Anwar : "Di Malaysia Kini Berlaku Hukum Rimba"
PM Mahathir, Diktator Baru?

KUALA LUMPUR, (PR).-
Deputi Perdana Menteri Malaysia tersingkir Anwar Ibrahim, Rabu (9/9) menyatakan, keluarga dan koleganya diancam pemerintah sejak ia dipecat pekan lalu. Ia juga menyatakan dirinya lebih dahulu divonis Mahathir sebelum diadili pengadilan. 

"Seluruh keluarga baik teman maupun kolega hidup dalam kekhawatiran. Mereka diancam polisi," kata Anwar kepada wartawan di rumah pribadinya di Kuala Lumpur, tempat ia berlindung karena khawatir akan ditangkap.

Anwar menyatakan polisi Malaysia menarik sekretaris pribadinya keluar dari mobil dan sampai sekarang ia belum mengetahui nasibnya.

Adik angkatnya Sukma Dermawan, lanjut Anwar, belum diketahui keadaannya sejak ia ditangkap Minggu lalu. Sukma disebut-sebut sebagai mitra Anwar dalam melakukan penyimpangan seks seperti tertulis dalam buku kontroversi yang memuat tuduhan terhadap Anwar. 

"Ini bukan Malaysia yang saya ketahui. Ini bukan polisi negara. Anda harus menghormati hukum negeri ini," kata Anwar dengan nada marah.

Di bawah status tahanan rumah sejak pekan lalu, Anwar mengimbau para pendukungnya untuk menyebarkan pesan reformasinya ke seluruh negeri.

"Kita harus segera menyebarluaskan berita ini. Tak ada kekuasaan di muka bumi yang dapat mematahkan semangat juang kita. Anda harus bekerja keras sekarang. Sekarang! Sekarang!" tegas Anwar.

Anwar membatalkan lawatan kelilingnya ke pelosok negeri karena memikirkan keselamatannya. 

Perang mulut antara Anwar dan Mahathir kian meruncing, Selasa (8/9), setelah Mahathir menyebut Anwar melakukan tindakan tidak bermoral dan menuduhnya sebagai palu politik yang akan menghancurkan Malaysia.

Menanggapi tuduhan tersebut Anwar meneriakan yel-yel "reformasi", seperti yang diucapkan mahasiswa Indonesia. "Di Malaysia kini berlaku hukum rimba," kata Anwar dalam pidatonya di depan sekitar 6.000 pendukungnya.

Ia menyatakan tidak ada tuduhan resmi yang diajukan terhadapnya tetapi partai berkuasa UMNO telah lebih dahulu menjatuhkan vonis terhadap dirinya.

"Apakah saya membeci Dr. Mahathir? Tidak, saya masih mengingatnya sebagai pahlawan. Namun anda harus menghormati dan menegakkan keadilan dan hukum serta berjuang demi reformasi," tegas Anwar.

Diktator

Pimpinan oposisi Lim Kit Siang, Rabu (9/9) memperingatkan, Malaysia bisa terjurumus ke dalam sebuah kediktatoran jika Perdana Menteri Mahathir Mohamad berusaha mencengkeram negara.

"Mahathir tak hanya perdana menteri, menteri dalam negeri tetapi sekarang juga menteri keuangan. Apakah kita sedang menuju pemerintahan di bawah pimpinan satu orang? " kata Lim, sekretaris jenderal Partai Aksi Demokrasi (DAP), dalam pernyataannya yang diumumkan, Rabu.

"Mahathir mengambil alih jabatan menteri keuangan juga 'sungguh tak dapat dipercaya' -- karena ini berarti pemusatan kekuasaan di tangan satu orang dengan cara yang sama sekali belum pernah terjadi sebelumnya pada pemerintahan Malaysia dalam empat dasawarsa terakhir ini," Lim menambahkan.

Ia menilai tindakan itu berarti merupakan upaya Mahathir dalam mengelola pemerintahan Malaysia secara absolut -- padahal Mahathir sebelumnya kerap menyerang bentuk-bentuk kekuasan absolut.

Komentar Lim diungkapkan dalam sebuah pertemuan para pemimpin oposisi. Ia juga berusaha membebaskan anaknya Lim Guan Eng yang dipenjara pemerintah beberpa bulan lalu.

Wakil pimpinan DAP Lim Guan Eng dihukum selama 18 bulan Agustus lalu karena menyebarkan berita bohong tentang skandal seks seorang gadis sekolahan dengang rahim Thamby Chik, mantan menteri utama negara bagian Malaka.

Lim Kit juga mengungkapkan, pengangkatan Direktur Jenderal Unit Perencanaan Ekonomi Ali Abu Hassan Sulaiman sebagai gubernur bank sentral merupakan upaya Mahathir dalam membuat "boneka" baru dalam pemerintahannya.

Pertemuan khususSayap pemuda partai berkuasa pimpinan PM Mahathir Mohamad akan melaksanakan pertemuan khusus untuk membahas masalah pemecatan Wakil PM Anwar Ibrahim, kata pejabat partai itu, Rabu (9/9). "Pemuda UMNO akan melaksanakan pertemuan khusus guna membahas krisis Anwar," kata pejabat partai yang dekat dengan gerakan pemuda.

Sejumlah anggota Organisasi Nasional Malaysia Bersatu (UMNO), partai yang berkuasa, dicengkeram kebingungan menyusul pemecatan Anwar dengan latar belakang masalah moral.

Sebanyak 25 anggota dewan akan bersidang di markas besar UMNO, Kamis (10/9) pagi dipimpin Zahid Hamidi, kata pejabat tersebut.

Meskipun belum ada dakwaan resmi kepada Anwar, mantan menkeu itu dituduh dengan sejumlah kasus antara lain perilaku seksual tak pantas, membahayakan keamanan nasional, penyuapan, mencampuri penyelidikan polisi, merusak barang bukti, penyalahgunaan kekuasaan dan menghasut.

Anwar, yang pernah menjadi "putra mahkota" Mahathir, membantah seluruh tuduhan yang dialamatkan kepadanya dengan mengatakan 

hal itu hanyalah konspirasi (persekongkolan) politik tingkat tinggi yang ingin menyingkirkannya. (AFP/ds)*** 


HAK CIPTA © PT PIKIRAN RAKYAT BANDUNG, 1997
WEB DIRANCANG DWI SETYADI - BPPTI EDITORIAL
 
Hosted by www.Geocities.ws

1