Media Indonesia OnLine
Sabtu, 5 September 1998

PM Mahathir Umumkan Anwar Dipecat dari UMNO

INTERNASIONAL 


KUALA LUMPUR (AFP): Perdana Menteri Malaysia Mahathir Muhammad, kemarin, menyatakan bahwa Anwar Ibrahim yang dicopot dari jabatan menteri keuangan dan wakil perdana menteri serta sejumlah jabatan lainnya, juga dipecat dari Organisasi Nasional Malaysia Bersatu (UMNO), partai yang berkuasa di Malaysia.

''Tidak ada penjelasan yang perlu diberikan. Ini adalah masalah partai. Saya tidak perlu menjelaskan mengapa kami (UMNO) membuat keputusan itu. Kami (UMNO) menyimpulkan dia (Anwar Ibrahim) tidak cocok. Hanya itu,'' kata PM Mahathir kepada wartawan Jumat dini hari.

Keputusan memecat Anwar Ibrahim dari UMNO diumumkan setelah berlangsung pertemuan darurat dewan tertinggi UMNO selama empat jam Kamis malam (3/9). PM Mahathir yang juga ketua UMNO, menjelaskan bahwa sejak dicopot dari posisi sebagai menteri keuangan dan wakil perdana menteri, Rabu lalu (2/9), Anwar Ibrahim telah diultimatum. Dia katanya punya dua pilihan, mengundurkan diri dari UMNO atau dipecat.

PM Mahathir mengaku sangat menyesal dengan berbagai perkembangan terakhir berkaitan dengan Anwar Ibrahim. ''Tetapi segalanya telah berjalan di luar kontrol saya,'' katanya tanpa merinci perkembangan yang dia maksud.

Walau tidak diungkapkan, para pengamat memperkirakan bahwa yang dimaksud PM Mahathir adalah isi empat pernyataan tertulis di bawah sumpah yang diajukan ke pengadilan tinggi Kamis lalu (3/9). Kantor berita Bernama melaporkan, keterangan itu berisi berbagai tuduhan terhadap Anwar Ibrahim. Sebagian di antaranya adalah perselingkuhan seksual dan mengancam keamanan nasional.

Rincian tuduhan yang berkaitan dengan seksual yang disiarkan Bernama, mencakup hubungan homoseksual, berhubungan seksual dengan wanita berbagai ras, dan menggoda istri orang.

Keterangan di bawah sumpah itu juga menyebutkaan bahwa S Nallakaruppan --kenalan Anwar yang kadang-kadang diajak main tenis-- yang ditahan bulan lalu dengan tuduhan memiliki amunisi, bertindak sebagai perantara dalam aktivitas yang memungkinan Anwar dimanfaatkan oleh elemen-elemen yang tidak diinginkan untuk mengancam keamanan nasional.

Keterangan di bawah sumpah itu diajukan oleh Deputi Direktur Departemen Investigasi Kriminal, Musa Hassan. Musa juga memimpin penyelidikan buku ''50 Alasan Mengapa Anwar tidak Bisa Menjadi Perdana Menteri.''

Melalui keterangan di bawah sumpah, seperti diberitakan Bernama, Musa mengaku bahwa tujuh orang saksi telah memberi keterangan tertulis. Tercakup dalam dugaan itu antara lain tuduhan melakukan sodomi, terlibat affair dengan wanita yang bukan istrinya, melakukan hubungan seksual secara ilegal dengan wanita berbagai ras, dan lain-lain.

Sebagaimana lazimnya dalam sebuah keputusan politik, apalagi menyangkut Anwar Ibarahim yang pernah disebut-sebut ''putra mahkota'', maka pro dan kontra tidak bisa dihindari. Bagaimanapun juga, Anwar Ibrahim punya pendukung.

Ketegangan sempat terjadi beberapa saat usai sidang tertinggi UMNO yang memutuskan memecat Anwar Ibrahim dari keanggotaan partai. Saat menuju ke mobilnya usai menghadiri pertemuan darurat di gedung UMNO, PM Mahathir dilempari botol air dan dimaki-maki oleh para pendukung Anwar Ibrahim.

Akankah pro dan kontra ini mengarah ke perpecahan? Kecemasan ke arah sana memang ada, sehingga koran berbasa Inggris terbesar di Malaysia, New Straits Times (NST) merasa perlu menyerukan agar rakyat Malaysia mempercayai pemerintah.

''Kepercayaan implisit dan eksplisit akan dibutuhkan dari publik untuk menerima keputusan berat yang telah dibuat,'' demikian koran itu, kemarin, melalui editorialnya.

Dalam pandangan NST, penyingkiran hambatan-hambatan yang mengancam tubuh politik atau ekonomi benar-benar tidak bisa dihindari, tapi merupakan bagian dari proses pengambilan keputusan.

Koran ini juga menyerukan, perbedaan harus segera diambil antara reaksi yang bersifat emosional dan yang rasional. Pembedahan atau operasi besar, menurut NST memang menimbulkan trauma. Tapi anggota tubuh yang sehat akan segera bisa menyesuaikan diri dari kondisi setelah dilakukan operasi besar. (Agd/W-1)


Hak cipta © 1997-1998 Media Indonesia 
 
Hosted by www.Geocities.ws

1