Kompas Cyber MediaKompas Cyber Media
 
 
KOMPAS Online
 
 
Kompas Cyber Media
Koran Daerah
English  Nederlands 
 
Jumat, 2 Oktober 1998

Mensesneg Prihatinkan Pemukulan Anwar Ibrahim

Jakarta, Kompas

 Mensesneg Akbar Tandjung menyesalkan dan memprihatinkan pemukulan yang dilakukan terhadap mantan Deputi Perdana Menteri Malaysia Datuk Anwar Ibrahim. Sementara itu dari Kuala Lumpur, Kamis (1/10) diberitakan, istri Anwar Ibrahim, Wan Azizah Wan Ismail, mengatakan, ia merasa dilecehkan polisi dengan ucapan-ucapan yang tidak menyenangkan. Selain menyatakan prihatin atas penganiayaan terhadap Anwar Ibrahim, hari Kamis, Tandjung juga mengatakan bahwa Presiden BJ Habibie akan mempertimbangkan kembali rencana kunjungannya ke Malaysia.

 "Di dalam negeri tugas-tugas Presiden cukup padat, di antaranya peringatan Hari ABRI 5 Oktober, mempersiapkan SI MPR, maka Presiden sepertinya agak berat meninggalkan Indonesia," jelas Tandjung di halaman Istana Merdeka, usai diterima Habibie.

 Namun, lanjutnya, tidak ada perubahan rencana kunjungan Presiden dalam rangka APEC. Artinya, Habibie tetap menghadiri pertemuan APEC di Malaysia, November mendatang.

 Harus wajar

 Tandjung mengatakan, penyesalan dan rasa prihatinnya itu merupakan pendapatnya secara pribadi, karena persoalan itu tidak dibicarakan langsung dengan Presiden. "Jadi, sebagai pribadi, kita semua prihatin dan menyesalkan kejadian tersebut. Seandainya betul, seyogianya, sebagai seorang pemimpin, yaitu mantan Wakil Perdana Menteri, mestinya mendapat perlakuan yang wajar," katanya.

 Ia menekankan, meskipun Anwar berada di penjara, ia harus tetap diperlakukan secara wajar dan sesuai ketentuan yang berlaku. Dalam pandangan Tandjung, hanya pengadilan yang bisa membuktikan salah dan tidaknya seseorang secara hukum. Karena itu, ia mengharapkan peristiwa seperti itu tidak terulang lagi. 

Menjawab pertanyaan tentang kecaman mantan Deputi PM Malaysia Ghaffar Baba terhadap pers Indonesia, serta kemungkinan kecaman itu diartikan sebagai campur tangan pihak luar terhadap urusan dalam negeri, Mensesneg menegaskan, kecaman itu tidak akan mengganggu hubungan baik RI-Malaysia. Sebab, kunjungan Baba ke Indonesia dalam kapasitas pribadi dan pers Indonesia menganut sistem terbuka dan bebas. 

Wan Azizah

 Sementara itu, Wan Azizah mengatakan, sudah tiga kali dimintai keterangan tentang hal yang sama oleh polisi. Polisi memanggil Wan Azizah berkaitan dengan pernyataannya lewat jaringan teve CNBC. Ia menduga bahwa suaminya disuntik virus HIV selama di penjara.

 Dalam tiga kali pemeriksaan itu, polisi mengejek dengan mengatakan, Azizah takut kehilangan suaminya. "Dengan ejekan itu mereka sengaja menekan dan menghina saya," jelasnya kepada wartawan setelah dimintai keterangan selama 90 menit di markas besar kepolisian. 

Dokter yang ditunjuk Wan Azizah untuk memeriksa Anwar, yakni Dr Ahmad Shukri Mohamed, mengatakan, Anwar benar-benar disiksa selama di penjara. Akibat penganiayaan itu, antara lain sekitar mata kiri Anwar menghitam. (Rtr/win/rie) 
 
 

 
Kompas Cyber Media
 
KOMPAS Online
 
© C o p y r i g h t   1 9 9 8   Harian Kompas D e s i g n e d  b y  Agrakom
 
Hosted by www.Geocities.ws

1